Benturan Sosial
Di era digital dan tekhnologi saat ini masyarakat dimanjakan
dengan hiburan dan barang-barang konsumtif yang lainnya, sehingga tidak ayal
lagi tontonan di masyarakat beralih dari tontonan tradisional kini beralih ke
tontonan yang penuh sensual dan menarik bagi kalangan dewasa, tanpa melihat
manfaat dan tujuan dari tontonan itu sehingga dapat pula mngubah pola pikir dan
cara pandang mereka saat ini. pergeseran budaya yang tidak sistematis ini
menyebabkan kondisi masyarakat saat ini melupakan budaya-budaya yang telah dulu
diajarkan oleh para pemikir pendahulu mereka. Sehingga budaya baca dan diskusi
kini terlepas sudah karena sudah memasuki budaya tontonan yang bersifat
konsumtif, semua tontonan dijejalkan dengan keinginan-keinginan bukan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan pokok yang dihadapi saat ini.
Dalam hal ini tontonan
dangdut erotis yang bahkan ditonton oleh anak-anak yang belum cukup umur di
tiap daerah, membuktikan masyarakat dan pemerintah tidak peduli dengan apa
sebenarnya manfaat dan tujuan dari tontonan itu, bersifat mendidikkah tontonan
tersebut buat anak? Apa saja yang bisa membantu perkembangan anak dalam
berpikir? Pertanyaan itulah kiranya kita bisa melihat sejauh mana efek dari
sebuah tontonan. Tetapi tidak salah juga
jika para pembuat hiburan memanfaatkan kondisi ini untuk menarik kesempatan
dalam mendapatkan keuntungan. Kita lihat di tayangan televise dan lagu-lagu,
yang dibuat oleh para penggiat hiburan ini tidak mengindahkan mana yang khusus
buat anak-anak dan mana buat orang dewasa. Dari mulai bangun tidur sampai
tertidur lagi pikiran kita sekarang sudah di dogma oleh tayangan-tayangan yang
akan mempengaruhi daya ingat mana yang lebih kuat, dari bacaan atau tontonan
(hiburan). Dari benturan-benturan ini menimbulkan sikap adaptasi dari
lingkungannya tanpa sadar terbawa oleh arusnya. Ketika pengenalan budaya kita
dari kecil tidak ditanamkan nilai-nilai keluhuran dan toleransi serta gotong
royong maka akan dibawa kemana persatuan serta kesatuan bangsa ini. yang jelas
bagaimana kita membuat komposisi yang matang bagi bangsa ini bisa terwujud
dalam partisipasi budaya bangsa ini. Jika dalam Islam sudah tertulis bahwa
peradaban bangsa itu tergantung pada bangsanya sendiri maka ini yang seharusnya
membutuhkan kesadaran manusia seutuhnya, dengan hal ini maka banyak PR berat
bagi para pemimpin bangsa ini dan para kaum intelektual yang diharapkan mampu
mendorong perubahan Negara dan bangsa ini menjadi adil, sejahtera dan
demokratis.
0 komentar :
Posting Komentar